Bisnis penerbangan rentan akan kesalahan bagasi. Koper kadang hilang, tertukar, dan tak tahu keberadaannya. Di Amerika Serikat April lalu, ada tiga kesalahan bagasi per seribu penumpang.
Namun kelak, para pelancong kini tak perlu khawatir koper tertukar di bagasi atau hilang di bandara. Daripad mengandalkan petugas bandara, sebaiknya “dengar” dari koper itu sendiri.
Dalam Paris Air Show tahun lalu, sebuah teknologi menarik diperkenalkan Airbus. Koper bisa dilengkapi chip yang bisa dilacak dengan GPS. Itu terintegrasi pada ponsel pintar pemiliknya.
Pelancong bisa tahu persis lokasi kopernya, atau menghubungi maskapai bila kesulitan. Teknologi yang sama, disebut "Bag2Go", juga bisa mengetahui persis berat koper saat check in.
Perusahaan berbeda, AT&T meluncurkan konsep yang sama saat menggelar simulasi “Next-generation Technologies”, beberapa waktu lalu. Teknologi itu bahkan bisa diaplikasikan di tiap koper.
Dengan teknologi itu, koper yang hilang atau tertukar lebih mudah ditemukan. Tak hanya itu, rencananya koper juga bisa langsung diantar petugas ke alamat rumah atau hotel pelancong.
Namun, produk-produk itu masih dalam pengembangan dan butuh izin federal. Jika sudah dilegalkan, itu akan menjadi jawaban bagi kegelisahan penumpang pesawat selama ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar