Minggu, 19 Agustus 2012

Beberapa Alasan Kenapa Kita Bisa Panik

cewek-dimabukin, London: Apakah Anda pernah merasakan panik atau cemas secara tiba-tiba? Jika ya, mungkin Anda perlu perhatikan penjelasan ini.

Salah seorang wanita bernama Veronique Hadley menceritakan pengalamannya saat panik untuk pertama kalinya. Ketika itu, rasa cemas muncul secara tiba-tiba, jantungya berdegup kencang, dan merasakan sulit bernafas. Dia pun langsung menghubungi ibunya.

"Saat itu, rasa panik datang tiba-tiba. Aku sulit bernafas dan berpikir akan segera mati. Untungnya, ada teman di sampingku. Dia langsung merebahkanku ke tempat tidur. Aku tidak tahu apa yang salah denganku," ujar Hadley.

Setelah itu, Hadley pun berharap rasa panik tersebut hanya dialaminya sekali. Namun, kenyataanya, dia terus mengalaminya hampir setiap hari. Pikiran negatif dan rasa cemas selalu menghampirinya.

Data Statistik terbaru di Rumah Sakit Jiwa NHS Inggris, menyatakan jumlah penderita kecemasan meningkat drastis dari tahun 2007 hingga 2011. Di Sussex, sebagian penderita adalah anak berusia lima tahun.

"Sebenarnya tidak semua orang menderita rasa panik, tetapi sebagian besar orang akan merasakan itu," kata Psikolog sekaligus penulis buku "Manage Your Mind", Dr Gillian Butler, seperti dikutip dari Dailymail, Ahad (19/8).

"Jenis panik seperti ini ditandai oleh peningkatan denyut jantung, sakit kepala, berkeringat, gemetar, dan merasakan tidak enak badan atau ingin pingsan. Ini adalah gangguan emosional. Saat merasakan ini, Anda merasa tidak akan membaik dan orang-orang akan memperhatikan Anda," tambahnya.

Menurut Butler, pemicu rasa panik ini berawal ketika kita merasakan stres dalam kehidupan sehari-hari. "Yang menjadi masalah, jika perasaan ini kita rasakan terus setiap hari. Rasa cemas ini bermula dari tekanan ringan yang Anda alami di kehidupan sehari-hari, kemudian meluas menjadi rasa tidak percaya diri. Saat itu, kita akan merasakan segalanya tidak berarti dan serba salah," tegasnya.

Untuk mengatasi perasan ini, ada beberapa cara, yakni menenggak obat antidepresan dan benzodiazepin, dan melakukan terapi. Dari kedua cara ini, terapi adalah solusi terbaik. Sebab, meminum obat hanya membuat rasa cemas menghilang sementara.

Seorang Psikiater Rumah Sakit Bootham Park di York Inggris memberi tips sederhana untuk meredakan perasaan tersebut, yakni dengan berkata pada diri sendiri bahwa perasaan itu normal dan tidak akan membunuh. "Hal paling sederhana yang bisa kita lakukan adalah berpikir kesenangan sepanjang waktu. Berpikirlah bahwa perasaan itu adalah normal dan tidak akan membunuh Anda," pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label