Selasa, 14 Agustus 2012

Bahan Anti Bakteri di Sabun Diduga Bisa Melemahkan Otot

cewek-dimabukin, Jakarta: Para peneliti kini tengah mewaspadai bahaya dari bahan kimia bernama triclosan. Bahan kimia anti bakteri ini banyak dijumpai dalam sabun, deodoran, obat kumur, pasta gigi, bahkan mainan dan kantong sampah. Sebuah penelitian menemukan bahwa senyawa tersebut ternyata dapat merusak fungsi otot.

Para ilmuwan di University of California, Davis dan University of Colorado meneliti sel-sel otot jantung dan otot rangka yang terkena triclosan dalam tabung uji.

Setelah diberikan stimulasi listrik untuk membuat otot berkontraksi, ternyata triclosan merusak 2 protein yang penting dalam kontraksi otot. Akibatnya, sel otot rangka dan jantung tidak berfungsi dengan baik.

Tim ini kemudian menguji efek triclosan kepada 2 hewan hidup. Pertama adalah seekor tikus yang dibius dengan bahan kimia tersebut. Hasilnya ternyata tikus mengalami penurunan fungsi jantung sebanyak 25 persen dalam waktu 20 menit.

Untuk meniru efek triclosan dalam lingkungan laut, para peneliti juga memberikan bahan kimia tersebut kepada ikan kecil di dalam air selama 7 hari.

Hasilnya, ikan yang terkena triclosan kemampuan berenangnya berkurang secara signifikan dibandingkan ikan tanpa triclosan. Hasil temuan ini dilaporkan dalam Proceeding National Academy of Sciences.

"Kami telah menemukan bahwa triclosan berpotensi merusak fungsi otot dengan cara mengganggu sinyal 2 protein yang penting secara fundamental. Nampaknya instansi pemerintah harus mempertimbangkan kembali apakah bahan ini diperbolehkan dalam produk konsumen," kata peneliti Isaac Pessah seperti dilansir Live Science, Selasa (14/8/2012).

Hasil temuan sementara menunjukkan bahwa triclosan dapat menimbulkan konsekuensi negatif bagi hewan dan manusia yang terpapar.

Meskipun demikian, para peneliti juga menggarisbawahi pentingnya pengujian lebih lanjut untuk memahami efek kimianya pada manusia.

Data lembaga lingkungan federal di Amerika Serikat telah menunjukkan bahwa bahan kimia tersebut juga ditemukan di saluran air, ikan, ganggang, lumba-lumba, air seni manusia, darah dan ASI.

Di luar potensinya yang berbahaya, efektivitas sabun yang mengandung triclosan juga masih diperdebatkan.

Di luar rumah sakit, beberapa ilmuwan berpendapat triclosan sebenarnya tidak diperlukan untuk membunuh bakteri berbahaya.

Oleh karena itu, para peneliti memperingatkan bahwa meluasnya penggunaan bahan kimia ini dapat menyebabkan evolusi bakteri yang tahan terhadap triclosan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label