Senin, 30 Juni 2014

[INSPIRATIF] Pencuci Piring Ini Dirikan Perusahaan Pizza Senilai Triliunan Rupiah


Pada tahun 1984, John Schnatter membeli peralatan senilai $1600 dari sebuah restoran bekas, mengaturnya di lemari sapu di belakang kedai ayahnya, dan mulai membuat pizza. Usaha inilah yang kemudian jadi cikal bakal Papa John, waralaba pizza global yang menghasilkan 1,4 miliar dolar atau 18 triliun rupiah pada penjualan mereka tahun lalu.



“Sayalah American Dream,” kata Schnatter bulan lalu dikutip dari Entrepreneur.com selama National Small Business Week.

Schnatter mendapatkan ide untuk mendirikan Papa John pada usia 15, saat mencuci piring di sebuah tempat pizza bernama Rocky, di kampung halamannya, Jeffersonville, Indianapolis. Ketika Rocky sibuk, Schnatter akan ditarik dari tempat cuci piring untuk membuat pizza. Dia menaruh perhatian.

Di sini, Schnatter mengembangkan pemahaman yang tajam tentang apa yang diinginkan pelanggan. “Kami membuat pizza tepat di mana kami mencuci piring. Jika kita membuat pizza yang tepat, piring akan kembali kosong. Jika tidak, piring kembali setengah dimakan.”

Selain belajar bagaimana membuat kue yang baik, Schnatter menyadari bahwa sementara waralaba nasional akan mengantarkan pizza ke pintu Anda, akan tetapi toko-toko lokal, milik perorangan, yang membuat produk dengan kualitas yang lebih tinggi, tidak menyediakan layanan pengiriman. Menyadari kesenjangan ini, Schnatter mendapatkan dasar untuk rencana bisnis Papa John: Dia akan membuat pizza berkualitas dan mengirimkannya.

Setelah lulus dari Ball State University, Schnatter pindah rumah. Bar ayahnya, Mick Lounge, sedang berjuang secara finansial. Untuk menjaga bar itu tetap mengapung, Schnatter menjual mobil Camaro tahun 1972 miliknya. Dengan bisnis bar ayahnya pada pijakan yang lebih stabil, ia memutuskan untuk merealisasikan ide toko pizza nya. Dia membeli peralatan restoran bekas dan mulai membuat pizza dari gudang ayahnya. “Kami menjual pizza senilai $ 5 di belakang, dan bir 50 sen di depan.”

Schattner melampaui harapan awalnya sendiri. “Tujuan asli Papa John adalah untuk membuat $ 50 ribu setahun dan memiliki $ 50 ribu di bank, sehingga saya bisa mendapatkan kencan,” katanya.

Ketika ia membuka sebuah lokasi nyata, di luar lemari sapu, di samping Mick Lounge, dia berhasil melakukan sekitar $ 9.000 penjualan selama seminggu, sementara waralaba nasional hanya menghasilkan $ 6.000 dalam seminggu. “Jadi kami melakukannya. Jika kami bisa mengalahkan mereka di salah satu toko, kami bisa mengalahkan mereka di seluruh dunia. Saya memikirkannya pada usia 22 tahun.”

Saat ini, ada 4.500 lokasi waralaba Papa John. 700 di antaranya milik Schattner dan korporasi Papa John sendiri. Sisanya, 3.800 toko pizza, semua beroperasi secara independen.

Schattner tidak melupakan perjuangannya. Beberapa tahun yang lalu, ia kembali untuk menemukan Camaro 1972 yang sama yang harus ia jual untuk membantu menjaga bar ayahnya terbuka. Dia membayar pada pemiliknya seharga $ 250.000 untuk mendapatkannya kembali, dan mengatakan bahwa mobil itu adalah pengingat baginya bahwa kerja keras dan pengorbanan akan lunas dalam jangka panjang.



Toner Kemangi, Ampuh Obati Jerawat Bandel



Kemangi, atau disebut basil adalah dedaunan kecil yang memiliki aroma khas dan lembut dengan sentuhan aroma limau. Umumnya dipakai sebagai lalapan, atau campuran dalam masakan.
Namun, ternyata daun kemangi ini juga ampuh untuk mengobati jerawat lho. Adalah kandungan nutrisi di dalam daun kemangi yang membantu mengobati jerawat dan mengurangi kadar minyak di wajah.

Ada vitamin A, vitamin C dan vitamin B serta kandungan bahan antiseptik yang menyembuhkan jerawat dengan cepat. Antiseptik di dalamnya akan membunuh bakteri, serta memperlancar peredaran darah di kulit.

Bagaimanakah cara menggunakannya?
Kemangi dapat disulap menjadi toner yang bisa digunakan sebelum tidur setelah wajah dicuci bersih dengan sabun.

BAHAN YANG DIBUTUHKAN:
100 gram daun kemangi
200 ml air panas

CARANYA:
  1. Hancurkan daun kemangi, kemudian campurkan dengan air panas. Di dalam air panas, aduk-aduk kemangi sehingga sarinya keluar. Dinginkan.
  2. Setelah dingin, kembali peras-peras daun kemangi. Saring dan simpan air sari kemangi di dalam botol.
  3. Agar lebih awet simpan di dalam kulkas.
  4. Gunakan dengan bantuan kapas dan oleskan ke seluruh wajah sebelum tidur. Biarkan hingga keesokan paginya.
Niscaya jerawat yang memerah akan segera kering dan wajah lebih bersih. Jerawat barupun enggan muncul. Selamat mencoba.


sumber | digali.blogspot.com

[WOW] di Bali ada Pesawat Utuh NANGKRING di Tebing, Kok Bisa ya...??


Bagaimana sebuah pesawat yang utuh bisa berada di sebuah lembah dan menghadap sebuah tebing yang curam? Sekilas akan sulit mencari jawaban dari pemandangan di Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali tersebut. Namun, siapa pun segera mendapat jawabannya ketika berbincang dengan para pekerja di sana.



"Pesawat ini untuk restoran," kata Made, seorang pekerja di lokasi saat berbincang dengan merdeka.com, pekan lalu.

Dia bercerita badan bekas pesawat Mandala itu sengaja ditempatkan di sebuah lembah untuk pembangunan sebuah restoran yang sensasional. Butuh tiga bulan untuk memindahkan pesawat tersebut dari Surabaya ke Bali.

"Caranya badan pesawat dipotong-potong menjadi beberapa bagian, dan diangkut dengan kontainer," ujar Made.

Lembah tempat pesawat 'didaratkan' pun bukannya sudah tersedia. Butuh waktu lebih dari setahun untuk mengeruk tebing yang sebagian terdiri dari batuan kapur putih. "Total luas tanahnya 80 are," ujar Made.

Dia bercerita, pembangunan restoran milik warga AS ini akan dihentikan sementara, sampai bulan puasa selesai. "Mungkin awal tahun depan selesai," ujar pria asli Bali ini menambahkan pemilik lahan adalah pemangku adat setempat.

Meski pembangunan sedang ditunda, Made tiap hari menjaga bakal restoran pesawat itu. Beberapa peti kemas juga tampak mangkrak di sisi tebing. "Itu isinya kitchen set, akan dipasang setelah beres semua," ujar dia.

Industri pariwisata di Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, memang tidak sehebat di wilayah Bali yang lain, seperti Pantai Kuta dan Ubud. Dibandingkan dengan wilayah lain, wisatawan di Desa Kutuh bisa dibilang relatif sepi. Barangkali itu makanya restoran unik tersebut dihadirkan untuk menjadi magnet bagi para turis.



(Video) Anak 5,5 Tahun dari Bangka Ini Hafal Al-Quran 29 Juz, Juri pun Menangis dan Mencium Tangannya

 

Stasiun televisi RCTI menyiarkan acara bertajuk “Hafiz Indonesia”. Acara yang dibawakan oleh Irfan Hakim sebagai host ini, melombakan hafalan Al-Quran oleh anak-anak. Yang menjadi juri pada ajang ini antara lain Lulu Susanti, Syeikh Ali Jaber, dan Ustadz Amir Faishol Fath.


Pada salah satu episode di acara ini, menghadirkan 2 orang peserta, yaitu Adi dan Musa. Adi berusia 4 tahun, berasal dari Tangerang Selatan, dan sudah hafal 2 Juz. Adi bercita-cita ingin hafal 9 Juz. Sedangkan Musa berusia 5,5 tahun, berasal dari Bangka, dan telah hafal 29 Juz. Ketika disebutkan anak ini telah hafal 29 Juz, sebagian penonton seperti tidak percaya. Kata bapaknya, Musa memang hafal 29 Juz dan masuk 30 juz, kecuali surat An-Nahl dan surat Bani Israil.

Untuk membuktikannya, Musa lalu dites oleh Syeikh Ali. Irfan Hakim meminta Syeikh Ali membacakan ayat di manapun, surat berapapun, dan juz berapapun, lalu Musa yang akan meneruskannya. Kemudian Syeikh Ali membacakan sebuah ayat di surat Al-Baqarah. Lalu dilanjutkan dengan lancar oleh Musa. Salah seorang penonton pun menangis menyaksikannya. Syeikh Ali lalu membenarkan ayat yang dibacakan oleh Musa.

Irfan Hakim penasaran, lalu meminta Ustadz Amir Faishol Fath untuk turut mengujinya. Amir Faishol membacakan suatu ayat pada surat Ar-Rahman. Lalu Musa pun melanjutkan bacaan ayat tersebut dengan lancar. Setelah disaksikan, Amir Faishol membenarkan bacaan yang diucapkan Musa.

Ternyata Irfan Hakim masih penasaran lalu menawarkan penonton untuk menguji Musa. Salah seorang penonton lalu mengajukan diri untuk mengujinya. Pria ini membacakan salah satu ayat di surat Al-Baqarah, dan lagi-lagi Musa dapat meneruskannya dengan lancar.

Masih penasaran juga, Irfan Hakim pun menawarkan lagi kepada penonton untuk menguji Musa. Salah seorang wanita lalu membacakan salah suatu ayat pada surat Muhammad, dan lagi-lagi Musa-pun dapat melanjutkannya dengan lancar. Kali ini penonton mendengarkan dengan seksama bacaan Musa. Pada sesi ini Amir Faishol sebagai salah seorang juri terlihat menangis tidak dapat menahan air matanya.

Ketika ditanyakan komentarnya oleh Irfan Hakim, Amir Faishol semakin menangis, dan penonton pun turut menangis. “Subhanallah…”, ujar Amir Faishol yang juga pernah menjadi redaksi dakwatuna.com ini.

Amir Faishol pun beranjak dari kursi juri, suatu kejadian yang jarang terjadi pada lomba ini. Dia menuju Musa dan mencium tangan dan keningnya, disaksikan oleh para penonton yang terharu.

“Ayah bunda semua, inilah sebuah nilai. Bahwa anak kecil sekalipun dia sangat terbatas kemampuannya, ketika dia menjadi mulia karena Al-Quran maka kita semua tunduk, karena Allah telah memuliakannya dengan Al-Quran. Bapak ibu tahu, ini uang, ini kertas (sambil menunjukkan selembar uang kertas, red). (Uang) ini tidak ada apa-apanya. Diinjak-injak, tetap dia berharga. Karena apa? Karena nilai. Sekalipun diinjak dia punya nilai. Dia menjadi berharga. Ini anak tidak punya kemampuan apa-apa. Tapi karena nilainya membawa Al-Quran, dia menjadi mulia. Allah memuliakannya.” ujar Amir Faishol terbata-bata.

“Saya tidak bisa mengatakan apa-apa. Tapi saya merasakan betapa Al-Quran adalah fitrah manusia. Satu-satunya kitab yang bisa dihafal. Sampai anak yang paling kecil pun, tidak bisa baca Al-Quran pun, bisa menghafal Al-Quran. Itulah fitrah manusia.” tambah Amir Faishol.

Syeikh Ali Jaber, pun berkomentar, “Itu sudah membuktikan janji Allah SWT. ‘Kami telah memudahkan Al-Quran untuk dipelajari‘ (Al-Qamar: 17). Saya percaya dan yakin bukan orang tua saja yang bangga, bukan kita sebagai juri di sini bangga, tapi saya yakin 100% Allah juga bangga terhadap seorang hamba yang bisa berhasil menjadi ahlul Quran. Dan saya percaya dan yakin, seperti Musa ini masih banyak di negeri kita. Mudah-mudahan dengan wujudnya anak-anak seperti ini Allah berkahi negeri kita”.

Para penonton terharu menyaksikan sesi ini.

Video sesi lomba tersebut diunggah ke Youtube dengan judul “Hafiz Indonesia 2014 – Musa 5,5 Tahun Dari Bangka Hafal 29 Juz – Membuat Semua Juri Menangis”, pada hari Ahad (29/6/2014) oleh pengguna YouTube bernama “Hafiz Indonesia 2014″. (dakwatuna/hdn)

sumber | digali.blogspot.com

10 Rumah Unik dan Indah yang Terbuat dari Alam



10 Rumah Unik dan Indah yang Terbuat dari Alam
Merasa bahwa desain bangunan rumah itu-itu saja? Kamu bakal nggak percaya dengan desain dan dari apa bangunan rumah ini dibuat.

Rumah ini terbuat dari alam yang akhirnya dimodifikasi hingga layak untuk dihuni. Kreativitasnya patut diacungi jempol karena bisa membuat rumah dari alam sekitar dan desainnya pun sangat unik dan menarik Berikut 10 rumah terkeren terbuat dari alam:

1. The House of Stone, Fafe, Portugal
The House of Stone, Fafe, Portugal
Dua buah batu besar ini disusun untuk dijadikan batu. Mereka menambahkan atap dan melubangi batu sebagai jendela agar sirkulasi udara berjalan lancar. Bahkan semua parabot di dalamnya juga terbuat dari batu. Berminat merasakan hidup di jaman batu seperti Flinstones?

2. Meteora Monasteries, Thessaly, Yunani
Meteora Monasteries, Thessaly, Yunani
Di tebing yang tinggi rumah ini pun berdiri. Memanfaatkan batu tebing yang kokoh rumah ini pun dibangun seperti kastil. Kira-kira kalau mau ke sana gimana ya?

3. House on the Drina River, Bajina Basta, Serbia
House on the Drina River, Bajina Basta, Serbia
Rumah di atas tebing sudah ada nah ini lebih ekstrim lagi. Rumah ini dibangun di atas batu yang berada di tengah sungai. Enak juga punya rumah seperti ini kayaknya.

4. Nottingham Cave Houses, East Midlands, Inggris
Nottingham Cave Houses, East Midlands, Inggris
Zaman dulu membangun rumah tidak seperti sekarang. Mereka menggunakan batu tebing yang solid dan dilubangi untuk pintu serta sirkulasi udara. Seperti bangunan ini yang menyerupai gua dan terlihat menyeramkan.

5. House Beyond in Hiroshima, Jepang
House Beyond in Hiroshima, Jepang
Bosan dengan kehidupan kota terkadang membuat orang ingin mendekatkan diri kepada alam. Seperti orang Jepang ini yang membangun rumah di atas pohon. Rumah ini oleh Kenjiro Okazaki digunakan untuk menyendiri mencari inspirasi apa yang akan ditulis dibukunya nanti.

6. Turf houses, Islandia
Turf houses, Islandia
Dari kejauhan rumah ini terlihat seperti bunker. Dibangun dari bukit dengan atap yang tertutup rumput. Dahulu kala di Islandia mereka membangun rumah seperti ini dengan menggali tanah. Iklim yang dingin di sana membuat mereka merasa hangat dengan bentuk rumah seperti ini.

7. Kandovan Village, Azerbaijan Province, Iran
Kandovan Village, Azerbaijan Province, Iran
Rumah ini terlihat seperti rumah semut yang biasa kita lihat di pelajaran Biologi. Namun ini adalah rumah manusia yang berada di daerah Kandovan, Iran. Rumah ini dibentuk dari abu gunung berapi yang kemudian dilubangi untuk pintu dan jendela dan di dalamnya kemudian ditata kembali.

8. Marhala Hotel, Matmata, Tunisia
Marhala Hotel, Matmata, Tunisia
Ingin merasakan tinggal di zaman dahulu hidup di rumah batu? Datang saja ke Tunisa tepatnya di Hotel Marhala. Anda akan merasakan bangunan kuno yang memang terbuat dari batuan solid. Sepertinya dingin tinggal di rumah seperti ini. 

9. Fancy dacha, Russia
Fancy dacha, Russia
Penatnya hidup di lingkungan modern membuat orang Rusia memiliki rumah pedesaan. Mereka menghindari keriuhan kota dengan membangun rumah yang berada di bukit. Pekarangan pun ditanami sayuran sebagai suplai sehari-hari.Meski terlihat menyeramkan, namun keindahan alamnya bakal membuat kita betah tinggal di sini.

10. Gibbon Experience treehouse, Bokeo Nature Reserve, Laos
Gibbon Experience treehouse, Bokeo Nature Reserve, Laos
Sepintas kita bakal tidak tahu kalau itu adalah rumah. Rumah ini disewakan bagi mereka yang ingin merasakan petualangan seperti layaknya Tarzan. Rumah ini bisa dihuni orang dan memiliki dapur serta sistem pipa pengairan untuk kebutuhan sehari-hari 



sumber | digali.blogspot.com

Al Hajjaj bin Yusuf: Kezhaliman dan Jasanya bagi Islam

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcTIExtO5hmXXVJVVXM8Ix2KTX9K0dB_-p0QXS_jnr3dC_8JIUbFQRHVWVgfZXYNGhfTmWdR32VWjgKMeS5tObRFOTW9rxU1fn2SLsfq-CbxzqfCkoeMtCk7XgrCr2dOMecIRHoXyu6-8/s1600/imagesCA1QFWQ8.jpg
Al Hajjaj bin Yusuf Ats Tsaqafi adalah salah seorang gubernur di Baghdad di bawah pemerintahan Khalifah Bani Umayyah, ‘Abdul Malik bin Marwan. Seorang yang zhalim, banyak membunuh, dan fasiq. Walaupun demikian, beliau turut memiliki jasa dan kebaikan. Memiliki sumbangan dalam meletakkan baris bacaan Al Qur’an, membantu banyak usaha meluaskan kerajaan Bani Umayyah. Beliau juga termasuk tokoh yang ahli dalam strategi peperangan. Ia berasal dari kabilah Tsaqif.

Kata Imam Al Hafizh Adz Dzahabi rahimahullah (Wafat: 748H)  mengenai Al Hajjaj bin Yusuf Ats Tsaqafi:

“Al Hajjaj, Allah memusnahkannya di bulan Ramadhan tahun 95 Hijrah dalam keadaan tua, dan beliau adalah seorang yang zhalim, bengis, naashibi (pembenci Ahlul Bait), keji, suka menumpahkan darah, memiliki keberanian, kelancangan, tipu daya, dan kelicikan, kefasihan, ahli bahasa, dan kecintaan terhadap Al Quran. Aku (Imam Adz Dzahabi) telah menulis tentang sejarah hidupnya yang buruk dalam kitabku At Tarikh Al Kabir, mengenai pengepungannya terhadap Ibnu Az Zubair dan Ka’bah, serta perbuatannya melempar Ka’bah dengan manjaniq, penghinaannya terhadap penduduk Al Haramain (dua tanah haram), penguasaannya terhadap ‘Iraq dan wilayah timur, semuanya selama 20 tahun. Juga peperangannya dengan Ibnul Asy’ats, sikapnya melambat-lambat (melalaikan) shalat sehinggalah Allah mematikannya, maka kami mencelanya, dan kami tidak mencintainya, sebaliknya kami membencinya karena Allah.” (Siyar A’lam An Nubala’, 4/343)

Kata Al Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah:

“Dan adapun sang pemusnah adalah Al Hajjaj bin Yusuf Ats Tsqafi ini. Beliau seorang yang amat memusuhi, beliau amat membenci anggota keluarga ‘Ali, ini karena kecenderungannya kepada keluarga Marwan Bani Umayyah. Beliau juga seorang yang angkuh lagi bodoh, berani menumpahkan darah hanya karena kesalahan yang syubhah (samar).

Diriwayatkan dari beliau kata-kata yang sangat buruk, yang zahirnya adalah kufur, sebagaimana yang telah kami kemukakan. Jika beliau bertaubat darinya dan berlepas diri darinya, maka itu yang diharapkan, tetapi jika tidak, maka ia tetap dalam keadaan tersebut. Cuma diragukan bahwa itu adalah kata-kata yang diriwayatkan dari beliau dengan berbagai penambahan, karena golongan Syi’ah sangat membencinya karena beberapa perkara. Jadi, mungkin terjadi mereka mengubah sebagian perkataannya dan menambah padanya sehingga mereka melabelnya sebagai perkataan-perkataan buruk lagi menjijikkan.”

Kata Al Hafizh Ibnu Katsir lagi:

“Diriwayatkan kepada kami dari beliau bahwa beliau meninggalkan hal-hal yang memabukkan, banyak membaca Al Qur’an, menjauhi larangan-larangan, dan tidak dikenali sebagai orang yang pernah terjerumus dalam urusan kemaluan, walaupun dia terlalu berani dalam hal menumpahkan darah. Maka Allah Ta’ala-lah yang lebih mengetahui kebenaran dan hakikat-hakikat segala urusan serta rahsia-rahsianya, serta hal-hal yang tersembunyi di dalam dada.” (Ibnu Katsir, Al Bidayah wa An Nihayah, 9/153)

Dalam Sunan At Tirmidzi disebutkan riwayat, Hisyam bin Hassan berkata:

“Mereka menghitung jumlah manusia yang dibunuh oleh Al Hajjaj secara zhalim (dibunuh dengan cara tidak diberi makan dan minum), maka jumlahnya mencapai sebanyak 120.000 orang manusia.” (Sunan At Tirmidzi, no. 2220. Dinilai hasan oleh At Tirmidzi. Lihat juga Al Hafizh Ibnu Hajar, Tahdzib At Tahdzib, 2/211)

Al Ashma’i rahimahullah berkata:

“Di suatu pagi, Sulaiman bin ‘Abdul Malik membebaskan 81,000 orang tawanan, setelah Al Hajjaj (selepas kematiannya), penjara-penjara diperiksa lalu mereka dapati ada 33,000 orang yang belum dilaksanakan atas mereka pemutusan hukum dan tidak juga penyaliban.” (Ibnu Katsir, Al Bidayah wa An Nihayah, 9/156)

‘Umar bin ‘Abdil ‘Aziz rahimahullah menyebut namanya dengan sebutan “musuh Allah”. Kata Al Hafizh Ibnu Katsir: Ibrahim bin Hisyam bin Yahya bin Yahya Al Ghassani berkata, dari ayahnya, dari datuknya, dari ‘Umar bin ‘Abdil ‘Aziz, beliau berkata:

“Aku tidak sedikitpun merasa iri hati (dengki) terhadap Al Hajjaj si musuh Allah itu, melainkan terhadap sikapnya yang cinta kepada Al Qur’an dan sikap pemurahnya terhadap ahlul Qur’an, serta ucapannya sebelum wafat, “Ya Allah ampunilah aku, sesungguhnya manusia menyangka bahwa Engkau tidak bertindak.” (Ibnu Katsir, Al Bidayah wa An Nihayah, 9/158)

Sampai-sampai ‘Umar bin ‘Abdil ‘Aziz membuat permisalan yang menggambarkan betapa jahat dan berpengaruhnya Al Hajjaj:

“Kalau sekiranya setiap umat datang dengan para penjahatanya manakala kita pula datang dengan membawa Al Hajjaj, niscaya kita akan mengalahkan semua penjahat tersebut.” (Ibnu Katsir, Al Bidayah wa An Nihayah, 6/267, 9/158)

Malah terdapat perkataan sebagian salaf yang seakan-akan mengkafirkannya.

Ibnu ‘Asakir meriwayatkan perkataan Asy Sya’bi rahimahullah (Wafat: 104H):

“Al Hajjaj beriman dengan kejahatan dan thaghut, serta kafir terhadap Allah Al ‘Adziim.” (Ibnu ‘Asakir, Tarikh dimasyq, 12/187. Al Bidayah wa An Nihayah, 9/157)

Imam Sufyan Ats Tsauri rahimahullah berkata:

“Suatu yang ajaib terhadap sahabat-sahabat kita dari ‘Iraq, mereka menamakan Al Hajjaj sebagai orang beriman?!” (Adz Dzahabi, Siyar A’lam An Nubala’, 5/44. Al Bidayah wa An Nihayah, 9/157)

Sebagian Kejahatan dan Nukilan Kekejaman Al Hajjaj

Diriwayatkan dalam Shahih Muslim:

‘Uqbah bin Mukarram Al ‘Ammiy memberitahu kami, katanya Ya’qub iaitu Ibnu Ishaq Al Hadhrami memberitahu kami, katanya Al Aswad bin Syaiban memberitahu kami, dari Abu Naufal, katanya:

Aku melihat (mayat) ‘Abdullah bin Az Zubair (dalam keadaan tergantung) di ‘Aqabah Al Madinah (di Makkah), dan kaum Quraisy serta orang-orang lainnya pergi ke arahnya, termasuklah ‘Abdullah bin ‘Umar, apabila beliau berdiri di hadapannya (mayat Ibn Az Zubair) beliau mengucapkan:

“Wahai Abu Khubaid (‘Abdullah bin Az Zubair), semoga keselamatan ke atas engkau, semoga keselamatan ke atas engkau, semoga keselamatan ke atas engkau! Demi Allah, aku telah melarang engkau dari perkara ini, Demi Allah, aku telah melarang engkau dari perkara ini, Demi Allah, aku telah melarang engkau dari perkara ini. Demi Allah, aku tidak pernah mengetahui seseorang yang selalu berpuasa, selalu qiyam (bangun malam untuk beribadah), dan selalu menyambung silaturrahim selain dari engkau. Demi Allah, engkau yang dikatakan sejahat-jahat ummat, sebenarnya adalah sebaik-baiknya.”

‘Abdullah bin ‘Umar pun berlalu pergi. Kata-kata Ibnu ‘Umar telah sampai kepada Al Hajjaj lalu dia mengutus seseorang untuk menurunkan mayat ‘Abdullah bin Az Zubair, kemudian mayat tersebut dicampakkan ke perkuburan Yahudi.

Kemudian Al Hajjaj menghantar utusan kepada Asma’ Binti Abu Bakr agar Asma’ menemuinya, tetapi Asma’ enggan. Utusan tersebut pulang dan kembali membawa pesan Al Hajjaj:

“Engkau mesti datang berjumpa dengan aku atau aku akan hantar seseorang yang akan mengheret engkau sambil menarik rambutmu.”

Asma’ tetap juga enggan.

Katanya, “Aku tidak akan berjumpa dengan engkau hinggalah engkau hantar seseorang yang akan mengheret aku dengan rambutku.”

Al Hajjaj  yang mendengarnya (sebagaimana disampaikan oleh utusannya) pun berkata, “Ambilkan alas kakiku”.

Lalu utusannya mengambilkan alas kaki untuknya, dan Al Hajjaj pergi menuju kepada Asma’ dalam keadaan marah, lalu berkata:

“Apa pendapat engkau tentang apa yang aku lakukan terhadap si musuh Allah itu (‘Abdullah bin Az Zubair)?”

Asma’ menjawab: “Aku lihat engkau telah menghancurkan kehidupan dunianya, manakala dia pula telah menghancurkan kehidupan akhirat engkau. Aku dengar engkau memanggilnya (sebagai), “Wahai anak Dzat An Nithaqain (pemilik dua tali pinggang).” Sesungguhnya demi Allah, akulah Dzat An Nithaqain; tali pinggang yang pertama aku gunakan untuk menghantar makanan Rasulullah dan Abu Bakr, manakala tali pinggang kedua tidak dapat ditandingi oleh mana-mana wanita pun. Rasulullah pernah memberitahu kami bahwa di Thaqif nanti ada seorang pendusta dan seorang pemusnah, si pendusta itu kami telah mengenalinya, manakala si pemusnah pula, aku tidak kenal yang lain melainkan engkau.”

Al Hajjaj lalu bangkit beredar dan tidak membalas kata-kata Asma’. (Shahih Muslim, no. 2545)

Imam An Nawawi rahimahullah (Wafat: 676H) menjelaskan: “Perkataan Asma’ mengenai si Pendusta, “kami telah mengenalinya”, yang beliau maksudkan dengannya adalah Al Mukhtar bin Abi ‘Ubaid Ats Tsaqafi, dia ini sangat teruk sifat pendustanya, dan antara tuduhannya yang paling buruk ialah Jibril Shallallahu ‘alaihi wa Sallam datang kepadanya. Para ulama sepakat bahwa yang dimaksudkan dengan si pendusta adalah Al Mukhtar bin Abi ‘Ubaid, manakala si pemusnah pula adalah Al Hajjaj bin Yusuf.” (Syarah Shahih Muslim, 16/100)

Imam An Nawawi juga mengatakan: “Dan mazhab Ahlul Haq (pengikut kebenaran) adalah meyakini Ibnu Az Zubair itulah yang dizhalimi, manakala Al Hajjaj dan para pengikutnya pula adalah khawarij (iaitu yang keluar memberontak) terhadap Ibn Az Zubair.” (Syarah Shahih Muslim, 16/99)

Ini karena Al Hajjaj-lah yang sengaja memerangi wilayah dan kekhilafahan ‘Abdullah bin Az Zubair di Hijjaz, Madinah, dan Makkah.

Al Hafizh Ibnu Katsir meriwayatkan perkataan Al Hajjaj:

“Demi Allah, kalau aku memerintahkan kamu semua keluar melalui pintu ini, tetapi kamu semua keluar melaui pintu yang lain, maka halallah darah kamu di sisi aku, dan tidak aku temui seorang lelaki yang membaca (Al Qur’an) mengikut qiraat Ibnu Ummu ‘Abd (‘Abdullah bin Mas’ud) melainkan aku akan memancung kepalanya, dan akan aku kikis bacaannya dari mushaf, walaupun dengan tulang rusuk babi.”

Selain itu, Al Hajjaj pernah berkata di mimbar Wasith (di kota Wasith):

“‘Abdullah bin Mas’ud adalah pemimpin golongan munafiq. Kalau aku menemuinya aku akan basahkan muka bumi dengan darahnya.” (Al Bidayah wa An Nihayah, 9/149)

Al Hafizh Ibnu Katsir menjelaskan: “Dan ini termasuk kemelampauan Al Hajjaj, semoga Allah memburukkannya, dan termasuk kelancangannya mengungkapkan perkataan yang buruk, serta menumpahkan darah tanpa haq. Beliau dengki dengan qira’ah (bacaan) Ibnu Mas’oud radhiyallahu ‘anhu karena menyelisihi qira’ah pada mushaf induk yang dihimpunkan manusia pasa masa ‘Utsman.” (Al-Bidayah wa An Nihayah, 9/149)

Al Qa’qa’ bin Ash Shalt berkata: “Al Hajjaj pernah berkhuthbah lalu beliau mengatakan dalam khuthbahnya, “Sesungguhnya Ibnu Az Zubair mengubah Kitab Allah.” (Al Bidayah wa An Nihayah, 9/140)

Demikianlah sifat kejamnya Al Hajjaj, sampai tiada adab dan hormat terhadap orang-orang yang amat dicintai oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, iaitu para sahabatnya ridhwanullah ‘alaihim ajma’in. Demikian juga sikap beliau terhadap para ulama selain sahabat.

Sampai-sampai sebagian salaf mengatakan tentangnya: “(Seolah-olah) tidak ada satu pun dari larangan Allah ‘Azza wa Jalla melainkan telah dilakukan oleh Al Hajjaj.” (Al-Bidayah wa An Nihayah, 9/1153)

Saat Kematian Al Hajjaj

Atas sebab kekejaman dan kekejian Al Hajjaj, kematian beliau dianggap sebagai khabar gembira oleh sebagian salaf. Al Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah (Wafat: 774H) merakamkan: “Lebih dari seorang yang meriwayatkan bahwa Al Hasan (Al Bashri) ketika dikabarkan dengan berita gembira mengenai kematian Al Hajjaj, beliau langsung melakukan sujud syukur kepada Allah Ta’ala yang mana sebelumnya beliau bersembunyi, maka setelah itu beliau menonjolkan diri. Lalu beliau berdoa: “Ya Allah, matikanlah dia dan hilangkanlah sunnahnya (kebiasaan-kebiasaannya) dari diri kami.”

Hammad bin Sulaiman berkata, “Apabila aku mengkhabarkan kepada Ibrahim An Nakha’i tentang kematian Al Hajjaj, beliau pun menangis karena gembira.” (Ibnu Katsir, Al Bidayah wa An Nihayah, 9/159)

Abu Khaitsamah berkata: “Ziyad bin Ar-Rabi’ Al Haritsi mengatakan kepada para penghuni penjara, “Al Hajjaj akan mati dalam sakitnya ini di malam sekian.”

Lalu ketika tiba malam tersebut, tidak seorang pun penghuni penjara yang tidur karena sangat gembira. Mereka duduk menunggu hingga mendengar berita kematiannya. Iaitu pada malam 27 Ramadhan.”

Al Hafizh Ibnu Katsir menambah: “Pendapat lain menyebutkan, hal tersebut berlaku pada lima hari terakhir bulan Ramadhan. Pendapat lain lagi, ia berlaku pada bulan Syawal di tahun tersebut. Umurnya ketika itu adalah 55 tahun, karena kelahirannya adalah pada tahun Al Jama’ah (tahun di mana Al Hasan bin ‘Ali menyerahkan kekhalifahan kepada Mua’wiyah – Pent.), tahun 40H. Pendapat lain mengatakan setelah itu. Yang lain lagi mengatakan, setahun setelahnya.

Beliau meninggal di Wasith, dan kuburannya diratakan serta disirami air padanya supaya tidak dibongkar dan dibakar. Wallahu a’lam.” (Al-Bidayah wa An Nihayah, 9/159)

Al Ashma’i berkata: “Yang menakjubkan tentang Al Hajjaj, adalah apa yang beliau tinggalkan hanya 300 dirham.” (Al-Bidayah wa An Nihayah, 9/159)

Kata Al Waqidi, “Bahwa Al Hajjaj meninggal dengan meninggalkan 300 dirham, sebuah mushaf, sebilah pedanh, pelana, sekedup, dan seratus baju besi (armour) yang diwakafkan.” (Tarikh Dimasyq, 12/191. Al Bidayah wa An Nihayah, 9/159)

Syihab bin Khirasy berkata:

“Al Hajjaj mewasiatkan 900 perisai atau baju besi, 600 di antaranya adalah milik orang-orang munafiq warga ‘Iraq yang mereka berperang dengannya, sedangkan 300 lagi adalah milik orang-orang Turki.” (Al-Bidayah wa An Nihayah, 9/159)

Al Hajjaj Adalah Bencana Ke Atas Penduduk ‘Iraq

Syaikh Al Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah (Wafat: 728H) menyebutkan:

“Al Hasan Al Bashri pernah berkata: “Sesungguhnya kemunculan Al Hajjaj adalah disebabkan dari azab Allah, maka janganlah kamu melawan azab Allah dengan tangan-tangan kamu. Akan tetapi wajib bagi kamu untuk tunduk dan memohon dengan merendah diri karena sesungguhnya Allah telah berfirman (maksudnya):

“Dan sesungguhnya Kami telah menimpakan azab kepada mereka, maka mereka tidak tunduk kepada Rabb mereka, dan (juga) tidak memohon (kepada-Nya) dengan merendahkan diri.” (Surah Al Mukminun, 23: 76)

Thalq bin Habib berkata: “Lindungilah dirimu dari fitnah dengan ketaqwaan.” Maka dikatakan kepadanya, “Simpulkanlah untuk kami apa itu ketaqwaan?” Beliau berkata, “Iaitu engkau beramal dengan ketaatan kepada Allah dengan cahaya (petunjuk) dari Allah dengan berharap rahmat Allah. Dan engkau meninggalkan kemaksiatan kepada Allah dengan cahaya (petunjuk) dari Allah karena takut akan azab Allah.” (Diriwayatkan oleh Ahmad dan Ibnu Abi Ad Dunya).” (Ibnu Taimiyyah, Minhajus Sunnah An Nabawiyyah, 4/527-531 – Mu’asasah Al Qurthubah)

Demikian jugalah yang diungkapkan oleh Al Hafizh Ibnu Katsir dalam Al Bidayah wa An Nihayah: “Secara umum, bahwa Al Hajjaj adalah bencana yang ditimpakan ke atas penduduk ‘Iraq karena dosa-dosa lalu mereka dan perbuatan khuruj mereka kepada para pemimpin, menghinakan mereka, memaksiati mereka, menyelisihi mereka, dan tidak menghargai mereka.” (Ibnu Katsir, Al Bidayah wa An Nihayah, 9/151)

Al Hafizh dan Ibnu ‘Asakir meriwayatkan dari jalan Ya’qub bin Sufyan (berkenaan apa yang pernah berlaku ketika zaman pemerintahan ‘Umar): “Seorang lelaki datang kepada ‘Umar bin Al Khaththab radhiyallahu ‘anhu lalu memberitahunya bahwa warga ‘Iraq melempari wakil pemimpin (gubernur) mereka, maka ‘Umar pun keluar (untuk shalat) dalam keadaan marah, lalu beliau mengimami kami suatu shalat, lalu beliau lupa di dalam shalatnya sehingga orang-orang (para makmum) mengatakan, “Subhanallah, Subhanallah…”

Setelah salam, ‘Umar pun menghadap kepada para makmum lalu berkata, “Siapakah di sini dari kalangan penduduk Syam?”

Lalu berdirilah seorang lelaki, kemudian berdiri juga lelaki yang lainnya, kemudian aku (perawi Ya’qub bin Sufyan) juga berdiri sebagai orang ketiga atau keempat. Lalu ‘Umar berkata: “Wahai warga Syam, bersiap-siaplah kalian untuk menghadapi penduduk ‘Iraq. Karena Syaitan telah bertelur di tengah-tengah mereka dan menebarkan anak-anaknya. Ya Allah, sesungguhnya mereka telah menyamarkan diri mereka, maka samarkanlah atas mereka, dan segeralah ke atas mereka dengan anak Tsaqif yang memimpin (berhukum) dengan hukum jahiliyyah. Tidak akan diterima kebaikan dari orang baik mereka, dan tidak akan dimaafkan dari orang buruk mereka.”

Kata Al Hafizh Ibnu Katsir, “Kami juga telah meriwayatkan di dalam kitab Musnad ‘Umar bin Al Khaththab, dari jalan Abu Azabah Al Himshi dari ‘Umar yang semisal dengannya.” (Al Bidayah wa An Nihayah, 9/151-152)

‘Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu pernah berkata (berdoa):

“Ya Allah, aku telah memberi mereka amanah tetapi mereka mengkhianatiku, aku telah menasihati mereka tetapi mereka curang padaku. Maka kuasakanlah atas mereka seorang pemuda Tsaqif yang angkuh lagi sombong, yang memakan kesejahteraannya, yang memakai kulitnya, dan menerapkan hukum-hukum jahiliyyah atas mereka.”

Al Hasan berkata, “Pada ketika itu Al Hajjaj belum lahir.” (Al-Bidayah wa An Nihayah, 9/152. Ibnu ‘Asakir, Tarikh Dimasyq, 12/169)

Diriwayatkan juga oleh Mu’tamir bin Sulaiman, bahwa ‘Ali berkata: “Pemuda yang angkuh, Amiir (pemimpin) dua kota yang memakai kulitnya dan memakan kesejahteraannya, membunuhi para tokoh penduduknya, menimbulkan perpecahan yang banyak, banyak menimbulkan kegelisahan, dan Allah menguasakannya ke atas kaumnya.” (Al Bidayah wa An Nihayah, 9/152. Ibnu ‘Asakir, Tarikh Dimasyq, 12/169)

Sikap Para Ulama Di Bawah Kekuasaan Al Hajjaj Sebagai Pemerintah

Zubair bin ‘Adi berkata, kami mendatangi Anas bin Malik mengeluhkan perihal Al Hajjaj. Anas pun menjawab: “Bersabarlah, karena tidaklah datang sebuah zaman kecuali yang setelahnya akan lebih buruk sehingga kamu berjumpa dengan Rabb kamu. Aku mendengarnya dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam.” (Shahih Al Bukhari, no. 7068)

Imam Asy Syafi’i rahimahullah (Wafat: 204H) berkata: “Ibnu ‘Umar (salah seorang sahabat Nabi yang masih hidup) memencilkan diri di Mina pada hari-hari pertempuran (peperangan) antara Ibnu Az Zubair dengan Al Hajjaj, dan beliau (Ibnu ‘Umar) tetap shalat bersama (berjama’ah di belakang) Al Hajjaj.” (Al-Bidayah wa An Nihayah, 9/140)

Imam Al Bukhari rahimahullah (Wafat: 256H) meriwayatkan: Dari As Sahmi, “Aku mendatangi Aba Amamah, lalu beliau berkata: “Janganlah engkau mencela (mengutuk dan menghina) Al Hajjaj, karena beliau adalah penguasa bagi engkau dan bukan penguasa bagiku.” (Diriwayatkan oleh Al Bukhari, At Tarikh Al Kabir, no. 83)

Aba Umamah tinggal di Syam, manakala As Sahmi tinggal di Iraq yang mana pemimpin di Iraq ketika itu adalah Al Hajjaj.

Fenomena kekejaman Al Hajjaj bin Yusuf Ats Tsaqafi dan penentangan terhadapnya banyak dikaitkan dengan salah satu prinsip Ahlus Sunnah wal Jama’ah, yaitu bab kewajiban mentaati pemerintah (dalam hal yang bukan maksiat pada Allah). Maka dalam hal ini, antaranya Imam An Nawawi rahimahullah (Wafat: 676H) menjelaskan: “Mayoritas ulama Ahli Sunnah dari kalangan fuqaha’ (ahli fiqh), ahli hadits,  dan ahli kalam menyatakan bahwa pemimpin tidak dilengsertkan (atau dijatuhkan kepimpinannya) atas sebab kefasikannya, kezhalimannya, dan perbuatannya yang merampas hak-hak umat Islam, dan tidak boleh khuruj (keluar dari ketaatan) kepadanya. Tetapi umat Islam wajib untuk menasihati dan menundukkan hatinya dengan hadits-hadits (yang berbentuk ancaman) berkaitan perkara tersebut.

Al-Qadhi berkata, “Abu Bakar bin Mujahid telah menyatakan adanya ijma’ atas perkara ini, sebagian ulama telah membantah pernyataan tersebut dengan apa yang dilakukan oleh Al Hasan dan Ibnu Az Zubair, serta penduduk Madinah terhadap Bani Umayyah. Juga pertempuran dua kelompok besar dari kalangan tabi’in dan generasi awal dari umat ini terhadap Al Hajjaj bin Yusuf, bukan karena sekadar kefasikan, akan tetapi ketika dia telah mengubah sebagian syari’at dan menampakkan kekafiran.” Al Qadhi berkata lagi, “Perbedaan ini timbul pada awalnya, kemudian terjadi ijma’ (kesepakatan) yang melarang memberontak kepada pemerintah.” Wallahu a’lam.” (Syarah Shahih Muslim, 12/229)

Sikap Ulama Di Luar Kekuasaan Al Hajjaj

Al Hafizh Ibnu Katsir mencatat, “Berkata At Tsauri dari Muhammad bin Al Munkadir dari Jabir bahwa dia masuk ke kawasan Al Hajjaj tanpa memberi salam kepadanya dan tidak pula shalat di belakangnya (sebagai makmum).” (Al-Bidayah wa An Nihayah, 9/140)

Jasa dan Ungkapan Nasihat Al Hajjaj

Imam Asy Sya’bi berkata: “Aku mendengar Al Hajjaj berkata dalam perbicaraannya yang tidak pernah diungkapkan oleh seorangpun sebelumnya. Beliau mengatakan:

“‘Amma ba’d, sesungguhnya Allah Ta’ala telah menetapkan kefanaan (sifat tidak kekal) bagi dunia ini, dan menetapkan keabadian bagi akhirat. Maka tidak ada keabadian bagi yang telah ditetapkan kefanaan baginya. Oleh itu, janganlah keadaan dunia ini memperdayakan kalian dari keghaiban akhirat, dan redamlah panjangnya angan-angan dengan dekatnya ajal.” (Ibn ‘Asakir, Tarikh Dimasyq, 12/142. Al Bidayah wa An Nihayah, 9/143)

Al Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah (Wafat: 774H) berkata: “Al-Haitsam bin ‘Adi dari Ibn ‘Ayyasy (beliau berkata): ‘Khalifah ‘Abdul Malik bin Marwan pernah mengutus surat kepada Al Hajjaj, “Kirimkan kepadaku kepala Aslam bin ‘Abdul Bakri.”

Setelah surat tersebut sampai kepadanya, Al Hajjaj pun menghadirkan Aslam kepadanya lalu Aslam pun berkata, “Wahai Amir (pemimpin), engkaulah yang menyaksikan, sedangkan Amirul Mukminin tidak menyaksikan. Dan Allah Ta’ala telah berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasiq membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti supaya kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu.” (Surah Al Hujuraat, 49: 6)

Apa yang sampai kepadanya tentang diriku adalah bathil. Dan sesungguhnya aku menanggung 24 orang wanita, mereka tidak memiliki pendapatan selain dariku, dan mereka sekarang ada di pintu.”

Maka Al Hajjaj pun memerintahkan agar mereka dibawa masuk. Setelah mereka dihadirkan, salah seorang dari mereka berkata, “Aku adalah bibi dari pihak ayahnya.”

Yang lain berkata, “Aku bibi dari pihak ibunya.”

Yang lain berkata, “Aku saudara (adik-beradik) perempuannya.”

Yang lain pula berkata, “Aku anak perempuannya.”

Dan yang lain berkata pula, “Aku isterinya.”

Lalu seorang anak perempuan maju ke depan, ia berumur antara 8 hingga 10 tahun, maka Al Hajjaj pun berkata, “Siapa engkau?”

Anak perempuan tersebut berkata, “Aku anak perempuannya.”

Kemudian anak perempuan itu berkata, “Semoga Allah memperbaiki Amir (pemimpin).” Lalu ia tunduk dan berkata:

“Wahai Hajjaj, tidakkah engkau saksikan kedudukan anak-anaknya, bibi-bibinya yang semuanya memerlukannya setiap malam? Wahai Al Hajjaj, berapa banyak yang telah engkau bunuh bila engkau membunuhnya? Delapan, sepuluh, dua, dan empat? Wahai Al Hajjaj, engkau boleh berlaku baik terhadap kami dengan memberi nikmat, atau engkau bunuh saja kami bersamanya.”

Maka Al Hajjaj pun menangis, dan beliau berkata:

“Demi Allah, aku tidak membantu untuk menyusahkan kalian dan tidak akan menambahkan kelemahan kepada kalian.”

Kemudian Al Hajjaj pun mengutus surat kepada ‘Abdul Malik (khalifah) tentang apa yang dikatakan oleh lelaki tersebut dan apa yang dikatakan oleh anak perempuannya. Lalu ‘Abdul Malik pun mengutus surat kepada Al Hajjaj yang memerintahkannya supaya membebaskan lelaki tersebut dan menyambung hubungan baik dengannya, serta berbuat baik kepada anak perempuan tersebut dan mengawalnya setiap waktu.” (Ibn ‘Asakir, Tarikh Dimasyq, 12/145-146. Al Bidayah wa An Nihayah, 9/144)

Al Hafizh Ibnu Katsir berkata: “Dikatakan bahwa Al Hajjaj pada suatu hari berkhuthbah lalu berkata:

“Wahai manusia, bersabar menahan diri terhadap larangan-larangan Allah adalah lebih mudah berbanding bersabar terhadap azab Allah.”

Lalu seorang lelaki berdiri kepadanya lalu berkata, “Celaka engkau wahai Hajjaj! Betapa buruknya wajah engkau dan betapa sedikitnya rasa malumu. Engkau melakukan apa yang engkau lakukan (dari berbagai jenis keburukan – pent.) lalu sekarang engkau mengatakan perkataan ini? Engkau telah rugi, dan sia-sialah usaha engkau.”

Maka Al Hajjaj mengatakan kepada pengawalnya, “Tangkap dia.”

Setelah dia selesai dari khuthbahnya, dia pun berkata kepada lelaki tersebut, “Apa yang membuat engkau berani terhadapku?”

Lelaki tersebut pun menjawab, “Celaka engkau, wahai Hajjaj, engkau berani terhadap Allah, lalu kenapa aku tidak berani terhadap engkau? Siapakah engkau hingga aku tidak berani terhadapmu, sementara engkau berani terhadap Allah, Rabb sekalian alam?”

Al Hajjaj pun berkata, “Bebaskan dia.”

Lalu ia pun dibebaskan.” (Al Bidayah wa An Nihayah, 9/144-145)

 Abu Numair Nawawi


sumber | digali.blogspot.com

Ini dia HP Android dengan Keamanan Paling Tinggi...Anti Sadap nih Bro


Setelah diumumkan pada acara MWC bulan Februari lalu, Blackphone akhirnya mulai dikirimkan kepada para pelanggan yang sudah memesannya. Smartphone Android dengan tingkat keamanan tinggi ini ditujukan kepada pengguna yang ingin mengamankan dirinya dan mengedepankan privasi di tengah isu penyadapan yang pertama kali diungkap oleh Edward Snowden.

Blackphone diproduksi oleh SGP Technologies SA yang merupakan perusahaan joint-venture Silent Circle dan Geeksphone. Smartphone ini menggunakan PrivatOS, sistem operasi berbasis Android KitKat yang dilengkapi berbagai fitur keamanan tambahan. Melalui Blackphone, pengguna akan terlindung privasi dan keamanannya dalam melakukan kegiatan menggunakan smartphone tersebut.

Blackphone menawarkan komunikasi terenkripsi baik suara maupun teks. Ponsel ini juga bisa menyembunyikan lokasi pengguna yang terhubung ke jaringan wifi. Pengguna juga memiliki kontrol terhadap seluruh aplikasi yang dipasang, ditambah kemampuan untuk menghapus semua data dalam ponsel dari jarak jauh. Pemakai juga bisa melakukan browsing anonim dan koneksi VPN cerdas yang mencegah penyadapan komunikasi.

Secara perangkat keras, Blackphone memakai layar IPS 4,7 inci 720p dengan chip Nvidia Tegra 4i quad-core 2 GHz di dalamnya. Terpasang juga RAM 1GB, penyimpan internal 16GB yang bisa ditambah melalui slot microSD, serta koneksi Bluetooth 4.0, wifi 802.11n dan LTE. Untuk urusan dokumentasi gambar, terpasang juga kamera belakang 8 megapiksel ditambah kamera depan 1.3 megapiksel.

Permintaan terhadap ponsel yang memiliki fitur pelindung privasi dan keamanan tinggi dilaporkan sangat besar. Blackphone sendiri dijual dengan harga 629 dolar dan akan dibuka kembali pemesanannya pada tanggal 14 Juli mendatang.



Kisah Panglima yang Mati Gila Setelah Membunuh Ulama

http://i1.ytimg.com/vi/sQiehZ8F5gQ/maxresdefault.jpg
Hajjaj adalah panglima perang paling kejam dari Bani Umayyah. Ia telah membunuh 120 ribu nyawa. Tetapi kali ini, ia ingin mengeksekusi seorang ulama besar tabi’in yang terkenal zuhud dan tak takut mati. Sa’id bin Jabir.

Hajjaj tidak mau langsung membunuh Sa’id. Ia ingin merekayasa sebuah persidangan yang bisa membuktikan bahwa Sa’id bersalah dan karenanya harus dieksekusi. Sebelumnya, Sa’id bersama sejumlah ulama terlibat pemberontakan atas kezaliman Hajjaj. Pemberontakan itu kemudian dipatahkan Hajjaj dengan cara-caranya yang licik, lalu tokoh-tokohnya ditangkap.

“Siapa namamu?” pertanyaan pertama terlontar dari mulut Hajjaj di depan persidangan hari itu.

“Sa’id bin Jubair”

“Tidak. Namamu adalah Syaqiy bin Kusair,” timpal Hajjaj bermaksud merendahkannya. Syaqiy bin Kusair artinya adalah orang celaka anak orang yang rusak. Maknanya adalah kebalikan dari Sa’id bin Jubair yang berarti orang bahagia putra orang yang membetulkan hal-hal rusak.

“Ayahku tentu lebih tahu namaku daripada dirimu,” jawaban tenang Sa’id bin Jubair ini membuat kondisi Hajjaj terbalik. Bukannya merasa berhasil merendahkan, ia malah terasa disindir bodoh.

“Kamu celaka, ayahmu juga celaka,” Hajjaj mulai gusar.

“Hal yang belum terjadi tak mungkin engkau mengetahui. Sebab hanya Allah yang Maha Mengetahui,” jawab Sa’id bin Jubair. Lagi-lagi, Hajjaj semakin tersulut emosinya.

“Kalau begitu, aku akan mengganti siksaan untukmu dengan api yang berkobar-kobar” ancamnya.

“Seandainya aku percaya bahwa api itu milikmu, tentu aku tidak akan menyembah tuhan selainmu” serangan emosional kalimat demi kalimat terus dipatahkan Sa’id bin Jubair. Sebaliknya, Hajjaj semakin marah dan gusar. Ia mencari cara bagaimana agar Sa’id bisa dijebak dengan pertanyaan yang kontroversial.

“Apa yang kau ketahui tentang Muhammad?” pertanyaan ini sebenarnya tidak pantas ditujukan kepada ulama tabi’in sekaliber Sa’id. Tetapi Sa’id tetap menjawabnya dengan tenang, sementara Hajjaj merencanakan pertanyaan berikutnya setelah pertanyaan ini terjawab.

“Muhammad adalah Rasulullah, Nabi pembawa rahmat bagi seluruh alam”

“Bagaimana pendapatmu tentang Ali, apakah ia masuk surga atau masuk neraka?” Hajjaj adalah panglima perang yang tunduk pada para khalifah Bani Marwan, bagian dari kekhilafahan Bani Umayyah. Di zaman itu, sosok Ali adalah fenomena tersendiri yang menjadi diskusi kontroversial bagi penguasa dan rakyatnya. Hajjaj berharap Sa’id terjebak dengan pertanyaan ini dan kemudian ia segera bisa dieksekusi. Namun, ia sangat marah dengan jawaban yang membuatnya kalah telak.

“Jika engkau masuk surga, pasti engkau akan tahu siapa saja orang-orang yang masuk surga” jawab Sa’id, membuat darah Hajjaj makin mendidih.

“Bagaimana pendapatmu tentang para khalifah?” Kini Hajjaj berharap Sa’id tidak bisa lari dari pertanyaan ini.

“Aku tidak berwenang menilai mereka,” lagi-lagi jawaban Sa’id adalah jawaban yang diplomatis. Dan ini makin membuat Hajjaj geram sekaligus mati langkah. Tanya jawab di pengadilan itu terus berlangsung hingga beberapa lama. Hingga akhirnya, meskipun tidak ada kesimpulan tegas bahwa Sa’id bersalah, Hajjaj tetap mengeksekusinya.

“Pilih cara pembunuhan apa yang kamu inginkan dariku?” pertanyaan pamungkas itu akhirnya keluar dari mulut Hajjaj.

“Justru engkaulah yang harus memilih untuk dirimu sendiri wahai musuh Allah. Demi Allah, jika engkau hari ini membunuhku dengan suatu cara, aku akan membunuhmu dengan cara yang sama di akhirat nanti”

Ulama yang mulia ini kemudian digiring ke tempat eksekusi. Di sana ia disembelih. Namun sebelum ia menghadap Allah, ia sempat berdoa: “Ya Allah, Jangan berikan kesempatan kepada Hajjaj untuk menghukum seorangpun setelah kematianku.”

Doa itu menggetarkan langit. Langsung diijabah oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tak lama kemudian, Hajjaj dihantui ketakutan. Ia sering mengigau. Tidurnya tak bisa lelap. Seperti ada Sa’id yang mencengkeram tenggorokannya. Dan ketika ia terjaga, ia terngiang-ngiang nama Sa’id. Hajjaj sudah seperti orang gila. Hajjaj jadi sering berteriak-teriak: “Wahai orang-orang, ada apa dengan Sa’id bin Jubair? Mengapa setiap kali aku akan tidur, Sa’id mencengkeram tenggorokanku?”

Akhirnya, lima belas hari setelah wafatnya Sa’id, Hajjaj pun meninggal. Meninggal dalam kondisi terhina. Meninggal seperti meninggalnya orang gila. [Tim Redaksi Kisahikmah.com]

*Disarikan dari buku Al Ulama’ fii Wajhit Tughyan (Bukan Ulama Biasa) karya Prof. Dr. Muhammad Rajab Al Bayyumi



sumber | digali.blogspot.com

Tips Mempercepat Penyembuhan Patah Tulang


Patah tulang memang sangat merepotkan karena sangat menghalangi mobilitas dan kegiatan penderitanya. Selain itu, penyembuhan patah tulang juga bukan yang mudah untuk dilakukan, dan perlu waktu yang cukup lama.

Setidaknya butuh waktu tiga bulan bagi penderita patah tulang untuk dapat memulihkan kondisinya, itu pun kalau kondisi penderita yang bersangkutan benar-benar fit dan tidak mengalami masalah selama proses penyembuhan.

Sebagaimana kita tahu, proses penyembuhan tulang yang patah merupakan suatu proses yang sangat kompleks dan mengagumkan karena takkan menyisakan bekas luka pada tulang. Hanya saja, mungkin akan ada perubahan bentuk tulang yang pastinya juga akan mempengaruhi bentuk tubuh penderita setelah sembuh nanti.

Waktu untuk proses penyembuhan patah tulang juga akan berbeda pada setiap orang. Hal tersebut bergantung dari beberapa faktor seperti umur, konfigurasi dan lokasi tulang yang patah, pergeseran tulang yang patah, serta suplai darah.

Meski demikian, sebenarnya ada beberapa cara untuk mendukung penyembuhan patah tulang agar berlangsung lebih cepat, atau setidaknya normal. Tips-tips tersebut sangat sederhana dan pastinya mudah dilakukan. Selain itu, saran tersebut juga akan sangat berguna bagi Anda yang sedang dalam proses penyembuhan.

Tips seperti apa saja yang bisa membantu proses penyembuhan patah tulang?  


Beberapa tips bisa dilakukan untuk memaksimalkan kondisi tubuh agar proses pemulihan berlangsung cepat, atau setidaknya normal. Sebagaimana kita ketahui, patah tulang akan terjadi sebagai akibat dari benturan benda yang lebih keras dari pada tulang sehingga mengakibatkan patah tulang atau retak. Patah tulang biasanya terjadi akibat benturan benda keras yang menimpa ke tulang sebagai contoh kasus kecelakaan mobil kena benturan hebat, jatuh dari motor, kecelakaan pada saat ber olah raga motor, sepak bola semua hal-hal tersebut akan berbahaya terhadap tulang.

Mengingat tulang sangat lekat dengan yang namanya kalsium, maka salah satu cara untuk mendukung penyembuhan patah tulang adalah dengan meningkatkan asupan kalsium dalam tubuh. Kalsium adalah zat yang juga diserap bersama vitamin D dan merupakan nutrisi yang bertanggung jawab menjaga kesehatan tulang agar tetap sehat.

Ada banyak cara untuk mendapatkan asupan kalsium yamng cukup untuk penderita patah tulang. Zat ini bisa Anda temukan dalam berbagai makanan dan minuman seperti produk susu, sayuran dan lain-lain. Bahkan saat ini, sudah ada kalsium dalam bentuk suplemen yang memudahkan Anda untuk mengonsumsinya. Jika dikonsumsi secara teratur, maka manfaat yang akan Anda rasakan juga luar biasa. Lakukan secara teratur, dan segera rasakan bedanya!

 


Selama bertahun-tahun, bahkan berabad-abad, penyembuhan patah tulang memang dianggap sebagai masalah yang sangat serius. Penyembuhan bagi penderita patah tulang memang butuh kesabaran yang mungkin akan terasa monoton dan membosankan, terlebih jika tingkat mobilisasi menjadi terbatas, susah bergerak. Kita juga harus melakukannya dengan teliti karena salah gerak dan posisi sedikit saja hasilnya bisa berakibat fatal.
 
Namun sebagaimana kita ulas sebelumnya, ada beberapa cara yang bisa digunakan agar proses penyembuhan patah tulang dapat berlangsung lebih cepat, atau setidaknya normal tanap dibarengi gangguan apapun. Salah satu tips sudah kita kupas dalam ulasan sebelumnya, yaitu memperbanyak konsumsi kalsium yang bisa diperoleh dalam berbagai bentuk. Susu, sayuran dan suplemen yang mengandung kalsium pastinya bisa membantu Anda selama proses penyembuhan.

Selain itu, ada tips lain yang juga tak kalah mudah, yaitu dengan mengonsumsi teh secara teratur, terutama teh hijau. Teh, terutama teh hijau memang memiliki banyak sekali keistimewaan, antara lain menghambat pertumbuhan sel kanker. Zat anti oksidan di dalamnya memang sangat tinggi sehingga sangat baik untuk regenerasi sel-sel tubuh yang sedang mengalami pertumbuhan dan perbaikan.
Di Cina, teh hijau memang dikenal sebagai salah satu minuman yang bisa menyembuhkan patah tulang. Jika dikonsumsi secara teratur, maka bukan hanya patah tulang saja yang akan berhasil diatasi, namun penderita juga akan merasakan berbaagi manfaat lain.

 


Bagi banyak orang, patah tulang memang kondisi yang sangat menakutkan. Bagaimana tidak, penyembuhan patah tulang memang bisa dibilang sangat sulit, lantaran menghabiskan waktu berbulan-bulan.

Ada beberapa hal yang dilakukan dalam penanganan masalah patah tulang (fraktur), mulai dari pengobatan secara medis dengan operasi, menanamkan pen di daerah tulang yang patah atau retak, ada yang dilakukan pengobatan tradisional dengan mendatangi ahli patah tulang dan bisa juga dilakukan pengobatan herbal. Mungkin masing-masing punya kelebihan dan kekurangan yang patut jadi pertimbangan.

Namun terlepas dari berbagai cara pengobatan yang digunakan, sebenarnya ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk mendukung proses penyembuhan patah tulang. Dalam pembahasan sebelumnya, kita telah mengulas pentingnya konsumsi kalsium dan teh hijau secara teratur selama proses penyembuhan patah tulang.

Kedua bahan itu memang menjadi adalah satu suplemen yang sangat berguna untuk mengobati patah tulang, dan menguatkan kembali tulang yang patah dan baru tumbuh. Namun selain itu, ada tips lain yang mungkin bisa digunakan, yaitu pemijatan.

Pemijatan memberikan manfaat dalam berbagai hal, salah satunya adalah melancarkan peredaran dan sirkulasi darah ke seluruh tubuh, termasuk bagian yang mengalami patah tulang. Pemjjatan di jaringan di sekitar daerah yang patah juga akan meningkatkan aliran nutrisi, sehingga patah tulang juga akan sembuh dengan lebih cepat.

Namun kita juga harus menjaga pemijatan dilakukan dengan lembut, sehingga tak menggeser tulang yang patah.
 


Dalam beberapa ulasan sebelumnya, kita telah sempat mengulas pentingnya melakukan beberapa tips untuk membantu proses penyembuhan patah tulang. Salah satu cara mempercepat proses penyembuhan patah tulang adalah mengkonsumsi kalsium. Kalsium adalah nutrisi yang bertanggung jawab untuk menjaga tulang agar tetap sehat.

Zat ini juga diserap oleh tubuh bersama dengan vitamin D. Peningkatan asupan kalsium akan membantu mempercepat pemulihan atau penyembuhan patah tulang. Selain itu, teh hijau juga memiliki manfaat yang luar biasa untuk menyembuhkan path tulang, karena adanya zat anti oksidan di dalamnya. Untuk mempercepat penyembuhan, Anda juga bisa melakukan pemijatan atau massage yang lembut di sekitar lokasi patah tulang, demi melancarkan aliran darah.

Selain itu, ada cara lain yang cukup mudah dan menyenangkan untuk mempercepat proses penyembuhan, yaitu lewat terapi panas. Pemanasan pada daerah yang mengalami patah tulang akan membantu memperlancar aliran darah sehingga proses perbaikan tulang juga akan berlangsung dengan lebih cepat.

Salah satu caranya adalah dengan mengompres bagian yang sakit dengan handuk yang telah dicelupkan ke dalam air hangat. Selain itu, Anda juga bisa melakukan terapi ini dengan mandi air hangat.

Lakukan terapi panas tiga kali sehari selama 30 menit, dan Anda akan lihat hasilnya. Namun jangan gunakan cara ini jika Anda mengalami luka luar yang belum kering.


 


sumber | digali.blogspot.com

5 Manfaat kesehatan dari persahabatan


Punya teman bukan cuma menyenangkan, tetapi juga memberi khasiat kesehatan. Apa saja? Simak selengkapnya seperti yang dilansir dari Care2 berikut ini.


Mencegah penyakit otak
Demensia, salah satu penyakit otak yang menggerogoti ingatan manusia. Namun menurut penelitian dari Swedia, para lansia berusia 75 tahun ke atas yang tetap menjalin hubungan pertemanan berisiko lebih kecil terkena demensia.


Memperpanjang usia
Penelitian lain dari Australia juga membuktikan manfaat kesehatan lain dari persahabatan, yaitu memperpanjang usia seseorang. Jadi jangan cuma bangun hubungan baik bersama keluarga saja, tambah jaringan dan bina persahabatan dengan banyak orang.


Menurunkan stres
Merasa kesepian mampu meningkatkan produksi hormon cortisol yang memicu stres. Namun jika Anda memiliki banyak sahabat baik, risiko stres tersebut jelas menurun. Sebab Anda tidak akan merasa kesepian karena kehadiran teman-teman.


Mempercepat masa penyembuhan
Baru saja sakit dan sedang dalam masa penyembuhan? Anda bisa mempercepat proses tersebut dengan menemui teman-teman. Mengetahui ada banyak dukungan membuat semangat untuk sembuh meningkat drastis dan membuat Anda selalu berpikir positif. Tubuh akhirnya benar-benar bugar dalam waktu singkat!


Menjalani kebiasaan sehat
 Teman juga merupakan salah satu alasan bagi Anda untuk tetap menjalani kebiasaan sehat. Misalnya tujuan ingin menurunkan berat badan. Tanpa ada dukungan dari teman, seseorang biasanya sudah mundur dan akhirnya gagal mencapai tujuannya.
Itulah berbagai manfaat dari persahabatan. Ayo cari teman sebanyak-banyaknya dan jangan sampai putus hubungan dengan mereka semua!






sumber | digali.blogspot.com

Gara-gara Pesanan Mobilnya Tak Datang, Pria Ini Rusak Mobil Diler


Siapa sangka kehadiran mobil baru yang seharusnya disambut hangat dan senang sang pemilik, justru menjadi sebuah kejadian yang menegangkan dan berakhir dengan perusakan.



Insiden ini terjadi di sebuah diler mobil listrik, Tesla, di Beijing, China, akhir pekan lalu. Di mana diler tersebut tengah mengadakan resepsi pemberian mobil kepada konsumen.

Dilansir CarNewsChina, Senin 30 Juni 2014, peristiwa mengejutkan ini dilakukan seorang pria bernama Yu Xinquan, asal provinsi Mongolia. Secara tiba-tiba, dia merusak satu unit mobil Tesla model S yang berada di dalam diler.

Sontak saja, seorang pekerja dan beberapa orang di dalam diler kemudian coba mencegah agar sang pria itu tidak memperparah kerusakan.

Dengan raut muka penuh kekecewaan, Yu menyampaikan jika ia merupakan orang yang sebenarnya mengidam-idamkan mobil listrik yang telah dirusaknya. Yu kecewa kepada diler tempatnya memesan mobil karena pesanannya datang terlambat.

Kabarnya, Yu membeli mobil tersebut dengan harga 852.500 yuan atau setara Rp1,6 miliar pada Oktober tahun lalu. 

Untuk mempercepat pengiriman, Yu bahkan telah membayar uang deposit sebesar 250.000 yuan atau setara Rp478 juta, namun mobil yang diimpikannya itu tak kunjung datang.

Ia menuturkan, beberapa kali mobil pesanannya dikabarkan mengalami penundaan pengiriman dengan berbagai alasan. Terakhir, mobil pesanan Yu kembali gagal sampai di garasi rumah, karena pihak bea cukai China membuat kesalahan mengenai nomor identifikasi kendaraan.

Sekedar informasi, Tesla Model S resmi diluncurkan di Frankfurt Motor Show 2009 dan masuk produksi pada 2012. Untuk jantung pacunya, mobil ini menggunakan mesin bensin dan listrik. Dengan tenaga bensin, mobil ini dapat menghasilkan tenaga 416 HP dengan torsi maksimum 600 Nm. (one)



Uji Nyali ! Ini 15 Panduan Untuk Menjelajah Alam Jin



ini 15 panduan untuk menjelajah alam jin - infometafisik.blogspot.com
Alam Jin adalah bagian dari alam ghaib, Alam yang tak tersentuh oleh panca indera manusia, karenanya perlu ada penjelasan yang akurat, yang bisa dijadikan rujukan oleh setiap muslim. Hingga tidak ada keraguan dalam meyakini keberadaannya yang merupakan bagian dari keimanan kepada yang ghaib (lihat QS. Al-Baqarah: 1-3).

Apalagi bila mencermati media massa - cetak atau elektronik - yang sangat gencar menyajikan informasi keghaiban tapi tidak disikapi secara Syari`at, dan kalaupuan ada, terkadang tidak akurat bahkan melenceng dari aturan syari’at. Karena itu sudah seharusnya kita menjauhi media massa yang berbau mistik dan klenik yang tidak sesuai syari`at. Sebab tayangan seperti itu bisa mejadikan pemirsanya penakut dan paranoid, atau percaya pada mitos dan takhayyul, yang belum tentu benar.

Berikut ini beberapa prinsip Islam yang harus di ketahui agar saat kita menerima informasi tentang dunia Jin, tidak melahirkan keyakinan yang salah dan menyimpang.

Prinsip Islam dalam Menjelajah Alam Jin:

1. Ikuti panduan Al-Qur’an dan as-Sunnah, jangan cari referensi sembarangan untuk menjelajah alam Jin agar tidak tersesat di jalan. Setiap informasi tentang alam Jin yang tidak bersumber dari keduanya harus kita tolak, apalagi info itu bertentangan dengan keduanya.

Kita tidak boleh mendahului ketentuan al-Qur’an dan as-Sunnah atau berseberangan dengan keduanya. Allah berfirman dalam al-Qur’an:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُقَدِّمُوا بَيْنَ يَدَيِ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

“Wahai orang orang yang beriman janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya dan bertaqwalah kalian kepada Allah sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui”. (QS. al-Hujurat 49:1).

2. Jin punya misi hidup yang sama dengan manusia. Allah menciptakan Jin dan manusia untuk beribadah kepada-Nya,

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“Tidaklah Aku menciptakan Jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaku”. (QS. adz-Dzariat 51:56).

3. Jin diciptakan dari percikan api yang sangat panas, sebagaimana yang dijelaskan dalam al-Qur’an.

وَخَلَقَ الْجَانَّ مِن مَّارِجٍ مِّن نَّارٍ 

“Dan dia (Allah) menciptakan Jin dari percikan api neraka”. (QS. ar-Rahman 55:15).

4. Jin adalah ummat seperti halnya manusia, ada yang baik dan ada yang jahat, ada yang mukmin dan ada yang kafir. Mereka bertingkat tingkat, seperti yang dijelaskan oleh Allah,

وَأَنَّا مِنَّاالصَّالِحُونَ وَمِنَّا دُونَ ذَلِكَ كُنَّا طَرَائِقَ قِدَدًا

“Dan sesungguhnya di antara kami (Jin) ada yang sholeh dan di antara kami ada yang tidak demikian kami berbeda beda jalan hidup kami”. (QS. al-Jin 72:11).

5. Iblis adalah termasuk komunitas Jin, karena ia membangkang perintah Allah maka disebut dengan Iblis. Ia bukanlah dari golongan malaikat. Sebagaimana yang ditegaskan oleh Allah,

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ كَانَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِ

“Dan ketika kami katakan kepada para malaikat bersujudlah kalian kepada Adam, maka bersujudlah mereka semua kecuali Iblis adalah dia dari golongan Jin maka dia durhaka dari perintah tuhannya”. (QS. al-Kahfi 18:50).

6. Jin bisa melihat wujud asli manusia sedangkan manusia tidak bisa melihat wujud asli Jin, kecuali kalau dia menampakkan diri (berubah wujud). Seperti yang difirmankan Allah,

إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لاَ تَرَوْنَهُمْ

“Sesungguhnya dia (Iblis) dan bangsanya bisa melihat kalian wahai manusia dan kalian tak bisa melihat mereka”. (QS. al-A’raf 7:27).

Rasulullah bersabda, “Jika kalian mendengar lolongan anJing atau ringkikan keledai di malam hari, maka berlindunglah kepada Allah. Karena mereka (hewan tersebut) melihat apa yang tidak bisa kalian lihat.” (HR. Abu Daud).

7. Syetan itu sifat. Syetan bukan sosok makhluk tersendiri, tapi hanyalah sifat dan sebutan bagi setiap pembangkang dari golongan Jin dan manusia, dan sebagai musuh bagi setiap orang beriman. Terkadang Allah menyebut Iblis dalam al-Qur’an dengan sebutan syetan. Allah berfirman,

وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نِبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِينَ الإِنسِ وَالْجِنِّ 

“Dan demikianlah kami jadikan bagi setiap nabi itu musuh, yaitu syetan-syetan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) Jin”. (QS. al- An`am 6:112).

8. Haram minta pertolongan kepada Jin. Meminta pertolongan Jin atau kerjasama dengan mereka hukumnya haram, karena Jin tidak akan pernah membantu manusia kecuali dengan imbalan. Allah berfirman,

وَأَنَّهُ كَانَرِجَالٌ مِّنَ الْإِنسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِّنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا  

“Dan sesungguhnya ada sekelompok laki laki dari manusia meminta pertolongan kepada laki laki dari kelompok Jin maka bertambalah bagi mereka kesesatan”. (QS. al-Jin 72: 6).

9. Jaminan perlindungan dari Allah. Orang yang beriman dan tidak mencampuri keimanan mereka dengan syirik mereka mendapat jaminan perlindungan dari Allah dari kejahatan Jin. Al-Qur’an menyatakan,

الَّذِينَ آمَنُواْ وَلَمْ يَلْبِسُواْ إِيمَانَهُم بِظُلْمٍ أُوْلَـئِكَ لَهُمُ الأَمْنُ وَهُم مُّهْتَدُونَ  

“Dan orang orang yang beriman dan tidak mencampuri keimanan mereka dengan kesyirikan, mereka akan mendapatkan keselamatan dan mereka itulah oarang orang yang di beri petunjuk”. (QS. al-An`am 6:82).

10. Gangguan Jin itu mushibah. Orang mukmin yang terkena gangguan Jin berarti mushibah yang menjadi ujian dari Allah, maka kita harus membantunya dan jangan mencibir atau mengucilkannya. Gangguan Jin pada seseorang itu seperti sakit medis (fisik) yang dialami seseorang. Jika Allah tidak menghendaki gangguan itu terjadi, maka tak akan terjadi. Jika Dia menghendaki, maka terjadilah.

وَمَا هُم بِضَآرِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلاَّ بِإِذْنِ اللّهِ 

“Dan mereka (para tukang sihir) tidak bisa memberi madharat (bahaya) dengan sihirnya pada seorangpun kecuali dengan izin Allah.”. (QS. al-Baqarah 2:102).

11. Kesurupan Jin pada manusia itu benar adanya, bukan mitos atau takhayul. Jin bisa masuk dalam tubuh manusia dan mengalir dalam tubuhnya melalui aliran darah. Rasulullah bersabda,

“Sesungguhnya syetan mengalir dalam tubuh manusia melalui aliran darah”. (HR. Muslim).

12. Gangguan Jin pada manusia merupakan perbuatan zhalim. Gangguan Jin terhadap manusia dengan masuk ke dalam jasadnya adalah tindakan zhalim yang harus di hentikan untuk keselamatan yang dizhalimi dan yang menzhalimi. Rasulullah bersabda,

“Tolonglah saudaramu yang menzhalimi dan yang terzhalimi, para shahabat bertanya : ‘Ya Rasullallah bagaimana cara menolong orang yang menzhalimi?’ Jawab Beliau, “Hentikan ia dari perbuatan zhalimnya”. (HR. Bukhari dan Muslim).

13. Ruqyah syar’iyah solusi cerdas dan tepat serta aman. Jika kita atau orang lain diganggu Jin, obatilah dengan terapi ruqyah yang syar’iyah (sesuai tuntunan Rasulullah). Ruqyah syar’iyyah adalah terapi solutif yang tepat dan dijamin aman dari kesyirikan.
Alllah berpesan:

وَإِمَّا يَنزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللّهِ إِنَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

“Dan jika kamu ditimpa suatu gangguan syetan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. (QS. Al-A’raf 7:200).

‘Aisyah ra. bercerita, ketika Rasulullah masuk rumahnya, saat itu dia sedang mengobati atau meruqyah seorang wanita. Maka beliau bersabda: ”Obatilah ia dengan al-Qur’an”. (Ibnu Hibban dalam kitab shahihnya).

14. Jihad dengan praktik Ruqyah syar’iyah. Terapi ruqyah syari`yyah adalah bagian dari jihad fi sabilillah, karena kita melawan para tukang sihir, para dukun sesat, serta melawan kejahatan musuh Allah, yaitu syetan atau Jin zhalim. Maka jangan asal ruqyah, pastikan terapi ruqyah yang kita pilih adalah yang syar’iyah. Karena di luaran sana banyak praktik ruqyah syirik/ruqyah syar’iyah gadungan. Mari kita dukung praktik ruqyah syar’iyah untuk mengikis bejibunnya praktik perdukunan yang marak di masyarakat. Allah berfirman,

الَّذِينَ آمَنُواْ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللّهِ وَالَّذِينَ كَفَرُواْ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ الطَّاغُوتِ فَقَاتِلُواْ أَوْلِيَاء الشَّيْطَانِ إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ كَانَ ضَعِيفًا  

“Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syetan itu, karena sesungguhnya tipu daya syetan itu adalah lemah”. (QS. an-Nisa’4:76).

15. Jin makhluk ghaib tapi tidak mengetahui segala keghaiban. Jin walaupun masuk dalam kategori makhluk ghaib, tapi tidak serta merta mereka tahu segala yang ghaib. Mereka punya keterbatasan seperti halnya manusia. Jin mengakui sendiri akan kelemahan dan keterbatasan mereka tersebut seperti yang diberitakan Allah dalam al-Qur’an:

وَأَنَّا لَا نَدْرِي أَشَرٌّ أُرِيدَبِمَن فِي الْأَرْضِ أَمْ أَرَادَ بِهِمْ رَبُّهُمْ رَشَدًا

“Dan sesungguhnya kami tidak mengetahui apakah keburukan yang dikehendaki bagi orang yang di bumi, ataukah Tuhan mereka menghendaki kebaikan bagi mereka”.(QS. Al-Jin 72:10).

Di ayat yang lain Allah menyatakan,

فَلَمَّا قَضَيْنَا عَلَيْهِ الْمَوْتَ مَا دَلَّهُمْ عَلَى مَوْتِهِ إِلَّا دَابَّةُ الْأَرْضِ تَأْكُلُ مِنسَأَتَهُ فَلَمَّا خَرَّ تَبَيَّنَتِ الْجِنُّ أَن لَّوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ الْغَيْبَ مَا لَبِثُوا فِي الْعَذَابِ الْمُهِينِ  

“Maka tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka tatkala ia telah tersungkur, Jin baru mengetahuinya. Kalau sekiranya mengetahui hal yang ghaib tentulah mereka tidak tetap dalam siksa yang menghinakan”. (QS. Saba’34:14).

Penutup

Masalah ghaib tidak hanya seputar kehidupan Jin dan syetan sebagaimana yang banyak diekspos oleh media massa akhir-akhir ini. Karena Jin dan syetan hanya bagian kecil dari masalah keghaiban yang sangat luas cakupannya. Adanya Allah dan para malaikat-Nya, Surga dan neraka, kehidupan di alam barzakh, kebangkitan manusia di padang makhsyar adalah termasuk keghaiban yang tidak diketahui manusia atau Jin, tapi harus dipercayai dan dijadikan sebagai pilar-pilar iman. Semua itu menjadi rahasia Allah dan Rasul yang telah diberi wahyu tentangnya.

Dan masih banyak hal yang berkaitan dengan kehidupan kita, yang termasuk kategori ghaib karena tidak bisa kita indra dengan panca indra.

وَعِندَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لاَ يَعْلَمُهَا إِلاَّ هُوَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَمَا تَسْقُطُ مِن وَرَقَةٍ إِلاَّ يَعْلَمُهَا وَلاَ حَبَّةٍ فِي ظُلُمَاتِ الأَرْضِ وَلاَ رَطْبٍ وَلاَ يَابِسٍ إِلاَّ فِي كِتَابٍ مُّبِينٍ  

“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang ada di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula). Dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tiada suatu pun yang basah dan kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)”. (QS. al-An’am 6:59).

Dalam ayat lain, Allah menyuruh Nabi Muhammad untuk meberitahukan kepada umatnya tentang ketidaktahuannya seputar yang ghaib,

قُل لاَّ أَمْلِكُ لِنَفْسِي نَفْعًا وَلاَ ضَرًّا إِلاَّ مَا شَاء اللّهُ وَلَوْ كُنتُ أَعْلَمُ الْغَيْبَ لاَسْتَكْثَرْتُ مِنَ الْخَيْرِ وَمَا مَسَّنِيَ السُّوءُ إِنْ أَنَاْ إِلاَّ نَذِيرٌ وَبَشِيرٌ لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ  

“Katakanlah, Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita bagi orang-orang yang beriman.” (QS. al-A’raf 7:188).

Maka dari itu, janganlah berbicara tentang hal yang ghaib bila tanpa dasar yang valid dan autentik, yaitu Syari’at Islam, termasuk berbicara seputar kehidupan Jin dan syetan agar keimanan pada yang ghaib dan aqidah kita tidak salah.

Wallahu A’lam.


sumber | digali.blogspot.com

Label